ARTIKEL BELA NEGARA
ARTIKEL
BELA NEGARA MELALUI KETAHANAN PANGAN MEMBANGUN PERTANIAN INDONESIA YANG MANDIRI DAN BERDAULAT
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bela Negara
Dosen Pengampu: Diana Aqidatun Nisa, ST., M.DS.
Disusun oleh:
Syifa putri maharani
23025010149
Agroteknologi
G-188
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2024
I. PENDAHULUAN
Ketahanan pangan merupakan salah satu bentuk utama dalam mewujudkan kedaulatan dan keberlanjutan pembangunan suatu bangsa. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi manusia, dan ancaman krisis pangan. Indonesia sebagai negara agraris menghadapi tugas besar untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyatnya. Ketahanan pangan menjadi bagi keberlangsungan hidup warga negara Indonesia, warga negara Indonesia memiliki jumlah penduduk 267 juta jiwa dan diperkirakan akan terus bertambah hingga 319 juta jiwa di tahun 2045 mendatang (BPS, 2020). Nilai-nilai bela negara memegang peranan penting sebagai landasan moral dan strategis untuk membangun sektor pertanian yang mandiri dan berdaulat. Bela negara bukan hanya tentang mempertahankan kedaulatan wilayah, tetapi juga mencakup kontribusi aktif masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ketahanan pangan.
Penerapan nilai bela negara seperti cinta tanah air kerja sama anatar satu dengan lainnya digunakan sebagai pendorong utama dalam menciptakan sistem pertanian yang kuat. Dengan semangat cinta tanah air, masyarakat didorong untuk mendukung dan menggunakan hasil pertanian lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor. Kesadaran berbangsa dan bernegara menginspirasi petani, pemerintah, dan pelaku usaha untuk bekerja sama dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Sementara itu, gotong royong menjadi elemen penting dalam membangun komunitas pertanian yang tangguh, berbagi teknologi, dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan.
Dalam rangka mencapai pertanian yang mandiri dan berdaulat, pemerintah dan masyarakat perlu mengintegrasikan nilai-nilai bela negara ke dalam kebijakan dan praktik pertanian. Melalui pendidikan, pelatihan, dan dukungan infrastruktur, sektor pertanian dapat menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, nilai bela negara tidak hanya menjadi semangat yang menginspirasi, tetapi juga menjadi kekuatan nyata dalam upaya bersama untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan dan bermartabat bagi Indonesia.
II. PEMBAHASAN
Ketahanan pangan merupakan elemen krusial dalam menjamin keberlangsungan hidup bangsa. Konsep ketahanan pengan memiliki arti luas dibandingkan dengan konsep swasembada pangan, yang hanya berpusat pada aspek fisik kecukupan produksi bahan pangan. Menurut Prabowo, 2017 mengemukakan bahwa ketahanan pangan minimal mengandung dua unsur pokok, yaitu ketersediaan pangan dan aksesibilitas Masyarakat terhadap bahan pangan yang ada di Indonesia. Dua unsur tersebut dapat diimbangi dengan menerapkan semua nilai yang ada di bela negara. Nilai bela negara juga juga dapat berperan sebagai penggerak dalam menciptakan pertanian yang tangguh dan berdaya saing global.
Bela negara tidak hanya mencakup tugas menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga melibatkan komitmen untuk melindungi dan memajukan sektor-sektor strategis, termasuk pertanian. Ketahanan pangan sebagai bukti bagian dari bela negara memerlukan kontribusi dari berbagai pihak, mulai dari petani, pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat luas. Beberapa nilai-nilai dari bela negara bela negara menjadi landasan moral untuk membangun sektor pertanian yang kokoh. Cinta tanah air tercermin dalam dukungan terhadap produk lokal dan kesadaran untuk mengurangi ketergantungan pada pangan impor. Dengan mengutamakan konsumsi hasil bumi Indonesia, masyarakat tidak hanya membantu perekonomian nasional, tetapi juga mendorong pengembangan pertanian lokal. Semangat kerja sama, yang telah menjadi identitas bangsa Indonesia, dapat diterapkan dalam bentuk kerja sama antara petani, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. Kolaborasi ini diperlukan untuk mengatasi tantangan seperti akses teknologi, pembiayaan, dan inovasi dalam pertanian.
Pemerintah berperan penting dalam mengusulkan kebijakan yang dapat mendukung kemandirian pangan bangsa. Ketahanan pangan akan terwujud apabila ketersediaan, akses dan keterjangkauan oleh seseorang keluarga dapat terpenuhi (Syaukat 2015). Peran pemerintah penting dalam memberikan akses terhadap lahan pertanian, subsidi benih dan pupuk, serta penguatan infrastruktur pertanian. Pendidikan dan pelatihan bagi petani juga perlu ditingkatkan agar mereka mampu mengadopsi teknologi modern yang efisien dan ramah lingkungan.
Masyarakat perlu didorong untuk menghargai peran petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan. Regenerasi petani juga menjadi tantangan besar yang perlu diatasi. Semangat bela negara dapat ditanamkan kepada generasi muda agar mereka melihat sektor pertanian bukan hanya sebagai pekerjaan tradisional, tetapi juga sebagai peluang untuk inovasi dan kewirausahaan. Dengan pendidikan yang tepat, generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam mendorong pertanian yang lebih produktif, inovatif, dan berkelanjutan. Pendekatan berbasis komunitas juga dapat membantu membangun ketahanan pangan. Perlunya kesadaran berbangsa bernegara untuk menjalankan suatu konsep yang sangat berdampak bagi kehidupan Masyarakat Indonesia.
Penerapam ketahanan pangan memiliki dampak yang sangat besar dalam pemeliharaan anak bangsa Indonesia menjadi lebih unggul. Ketahanan pangan yang kuat memungkinkan bangsa untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyatnya secara mandiri, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat kedaulatan ekonomi. Selain itu, ketahanan pangan menciptakan stabilitas sosial karena mampu mencegah potensi konflik akibat kelangkaan pangan. Dalam jangka panjang, keberhasilan dalam ketahanan pangan mendorong pengembangan sektor pertanian yang lebih modern, berdaya saing global, dan ramah lingkungan. Hal ini juga meningkatkan kesejahteraan petani sebagai garda terdepan produksi pangan, sekaligus memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan ketahanan pangan, bangsa tidak hanya mampu menghadapi krisis global, tetapi juga memperkokoh posisinya sebagai negara yang berdaulat dan Sejahtera (Ramadhan dkk, 2019).
Menerapkan nilai bela negara melalui ketahanan pangan adalah upaya kolektif yang melibatkan semua elemen masyarakat. Dengan menerapkan nilai-nilai bela negara, Indonesia dapat membangun sistem pertanian yang mandiri, berdaulat, dan berkelanjutan. Ketahanan pangan yang kuat tidak hanya memastikan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat di tengah dinamika global. Upaya ini adalah bentuk nyata dari kecintaan pada tanah air dan komitmen untuk masa depan yang lebih Makmur dan Sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
III. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan tema "Bela Negara Melalui Ketahanan Pangan: Membangun Pertanian Indonesia yang Mandiri dan Berdaulat" menegaskan pentingnya peran kolektif seluruh elemen bangsa dalam menciptakan sistem ketahanan pangan yang kokoh. Beberapa nilai bela negara menjadi landasan moral dalam membangun sektor pertanian yang kuat, produktif, dan berdaya saing unggul. Ketahanan pangan tidak hanya memastikan ketersediaan bahan pangan secara mandiri, tetapi juga memperkuat stabilitas ekonomi, sosial, dan politik bangsa. Pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta perlu bersinergi dalam menciptakan kebijakan dan inovasi yang mendukung kemandirian dan keberlanjutan sektor pertanian. Selain itu, regenerasi petani melalui pendidikan dan pelibatan generasi muda sangat penting untuk menghadapi tantangan pertanian dimasa depan. Dengan menerapkan nilai bela negara dalam ketahanan pangan, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga memperkokoh posisinya sebagai negara agraris yang mandiri dan berdaulat di tengah dinamika global.
REFERENSI
BPS (2020). Data Kependudukan (2020). Jakarta. BPS
Ramadhan, A., Ana, F., Tamyis, R., Strategis, T., & Pangan, K. (2019). Tinjauan Strategis Ketahanan Pangan dan Gizi di Indonesia: Informasi Terkini 2019–2020.
Syaukat, Y. (2015). Dampak Ekonomi Kebijakan Produksi dan Perdagangan Pangan terhadap Ketahanan Pangan Indonesia. Dalam M. Firdaus, & dkk, Ekonomi dan Manajemen Ketahanan Pangan. Bogor: IPB Press
Prabowo Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang, R. (2010). Kebijakan Pemerintah Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Indonesia. In MEDIAGRO (Vol. 62).
Komentar
Posting Komentar